Jakarta – Presiden RI terpilih Prabowo Subianto sudah punya program utama yaitu makan siang dan susu gratis yang akan dijalankan era pemerintahannya. Program itu memunculkan pandangan yang pro dan kontra.
Menurut Ketua Umum Forum Aktivis Nasional (FAN), Bursah Zarnubi merespons positif program unggulan makan siang dan susu gratis yang disiapkan Prabowo. Dia menyebut, program itu diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp421 triliun ini dalam rangka menciptakan 80 juta manusia unggul Indonesia di masa yang akan datang.
Ia bilang program itu mulia karena dinilainya sebagai program yang berdampak positif pada pertumbuhan kesehatan dan kognitif-kecerdasan generasi muda.
“Dengan demikian, program ini bertujuan meningkatkan sumber daya anak anak sekolah kita dan pasti akan memajukan masa depan bangsa Indonesia, ini program Pembangunan Manusia Indonesia” kata Bursah saat diskusi bertajuk ‘Makan Siang dan Susu Gratis dalam Pelaksanaan dan Tantangan’ di Jakarta Selatan, Kamis, 16 Mei 2024.
Bursah tak menafikan program makan siang dan susu gratis memantik kritik dari sejumlah pihak karena menimbulkan perdebatan. Bagi dia, kritik dan perdebatan itu adalah hal biasa karenamencerminkan negara demokratis.
Kata dia, justru kritik dan perdebatan ini akan menambah khasanah intelektual. Dengan demikian, ia bisa peroleh suatu perspektif dari sudut pandang positif dan konstruktif bagi keberlangsungan program tersebut.
“Perdebatan muncul seputar dari mana anggaran Rp421 triliun itu. Sementara, fiskal kita ruangnya semakin sempit, posturnya sudah tampak seperti anggaran sebelumnya, belum tampak anggaran Rp421 triliun itu. Sementara defisit kita semakin membengkak mendekati 3 persen,” jelas Bursah.
Dia juga menyinggung munculnya pertanyaan terkait badan atau lembaga yang akan melaksanakan program tersebut. Lalu, sumber daya dan manajemennya untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan susu gratis.
“Dari mana dan bagaimana menyiapkan sayur mayurnya, telurnya, dagingnya dan susunya bagi 80 juta orang anak-anak sekolah kita?” ujar Bursah.
Lebih lanjut, dia menyampaikan program makan siang dan susu gratis jadi kebutuhan karena akan memacu dampak positif bagi ekonomi di Tanah Air. Dia menilai program itu akan punya dampak kebutuhan yang mendorong tumbuhnya peternak ayam potong, pertanian sayur mayur yang luas, ternak sapi potong, hingga ternak sapi susu.
Ia menyebut kondisi itu diprediksi akan banyak menyerap tenaga kerja.
“Kompleksitas dan tantangan lainnya adalah soal pengawasan alokasi dan penggunaan anggaran sebesar itu. Siapa yang bertanggung jawab dengan anggaran ini. Memang kompleks sekali masalahnya,” sebut Bursah.
Namun, ia menuturkan program makan siang dan susu gratis sudah jadi program unggulan Prabowo sebagai Presiden RI terpilih. “Program ini harus kita kawal dengan melibatkan banyak kalangan, seluas luasnya, agar program ini mencapai tujuannya, yaitu generasi yang sehat, kuat dan cerdas,” jelas Bursah.
Narasumber diskusi Forum Aktivis Nasional (FAN) tersebut juga dihadiri ratusan aktivis lintas generasi ini seperti Anggota DPD RI Angelo Wake Kako, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah, Peneliti Setyo Budiantoro, hingga pengamat politik dari Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi.
Angelo Wake Kako alias Angelius menilai program makan siang dan susu gratis diharapkan jangan sampai menjadi program elit. Dia berharap program itu harus bermuara dan bermetamorfosa menjadi sebuah gerakan sosial.
“Kita semua harus terlibat rame-rame yang kaya bisa membantu yang miskin dan bisa men-support satu sama lain,” ujar Angelius.
Dia juga optimis program utama Prabowo akan bisa memberdayakan potensi lokal seperti di bidang pangan dan sumber daya alam yang berada di daerah lainnya.
“Pak Prabowo luar biasa, dalam membentuk meningkatkan gizi dan membentuk manusia-manusia handal masa depan. Prabowo the riil presiden. Pemimpin itu membangun manusia,” kata Angelius.
Sumber: viva.co.id
Leave a Reply